Floctersebut juga bisa digunakan sebagai pakan lele alami. Berikut adalah 13 cara budidaya lele bioflok probiotik : (Baca juga mengenai cara budidaya ikan lele dengan jaring ). 1. Buat Tempat Budidaya. Langkah awal – Apakah kamu tahu cara ternak ikan lele dengan sistem bioflok? Bagi kamu yang ingin memulai usaha ternak lele, salah satu cara yang cocok yaitu dengan sistem bioflok. Ternak lele dengan sistem bioflok ini akan mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat. Pasalnya, modal yang dibutuhkan pun relatif lebih murah dengan hasil panen yang memuaskan. Baca Juga Teknik Budidaya Ikan Nila dengan Sistem Bioflok Cara ternak ikan lele bioflok merupakan suatu sistem budidaya ikan lele dengan menumbuhkan suatu mikroorganisme dengan cara menambahkan probiotik yang berfungsi untuk mengolah limbah budidaya menjadi flok gumpalan kecil yang bisa dimanfaatkan secara langsung sebagai pakan alami lele. Bagi kamu yang belum tahu cara ternak ikan lele bioflok, berikut ini adalah langkah-langkah yang harus kamu persiapkan Pembuatan kolam Buat kolam ternak ikan lele bioflok dengan menggunakan plastik terpal dan kerangka dari kayu ataupun besi. Jangan lupa beri saluran untuk keluar masuknya air. Lalu, buat atap atau penutup dengan bahan apapun untuk menghindari dari hujan dan sinar matahari langsung. Setiap 1 m3 ukuran kolam dapat ditebari bibit lele sebanyak 1000 ekor. Baca Juga Sistem Boster Pada Budidaya Lele, Ini Keuntungannya Pengisian air dan pembuatan flok Setelah pembuatan kolam selesai,langkah selanjutnya yaitu mengisi kolam dengan air setinggi 20-40 cm. Setelah kolam terisi penuh, tambahan probiotik sekitar 8-10 ml/m3. Kemudian campurkan pakan bakteri prebiotik molase, tetes tebu, gula pasir atau gula batu ke dalam kolam dengan takaran sekitar 50 sampai 100 ml/m3. Lakukan penambahan probiotik setiap 5 hari sekali. Penaburan dan perawatan benih Setelah 7-10 hari mikroorganisme akan mulai tumbuh dan benih siap di tabur. Pastikan benih memiliki kualitas yang unggul dengan cirri-ciri sebagai berikut Gerakannya lebih aktif Warna dan ukuran seragam Organ tubuh lengkap dan tidak ada cacat 4-7 merupakan pilihan yang proporsional. Perawatan benih ikan lele selanjutnya yaitu menambahkan probiotik setiap 10 hari sekali dengan komposisi probiotik 5ml/m3, ragi tempe 1 sendok makan/m3, ragi tape 2 butir /m3, dolomite 200-300 gr/m3. Baca Juga Keunggulan Budidaya Lele Sistem Bioflok Pemberian pakan Agar ternak ikan lele bioflok berhasil maka pemberian pakan sangatlah penting untuk diperhatikan. Pemberian pakan harus secara rutin dan tepat waktu setiap 3 kali sehari. Berikan pakan setiap pagi setelah jam 9, siang hari jam 1-2, dan malam hari jam 8-9. Pakan ikan lele yang akan diberikan harus dibasahi terlebih dahulu. Demikianlah cara ternak ikan lele bioflok untuk pemula. Dengan menggunakan sistem bioflok ini kamu tidak perlu khawatir jika memiliki lahan yang sempit. Pasalnya, teknik ini akan tetap efektif dan dapat meningkatkan produktifitas dengan cara melakukan padat tebar atau menebar lele dalam sebuah kolam terpal yang sempit. Selain itu, waktu panen yang dibutuhkan jika menggunakan sistem bioflok ini cukup singkat dibandingkan menggunakan kolam biasa lho. Apakah kamu tertarik untuk beternak ikan lele dengan sistem bioflok? Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat mencoba ya ! ira Tonton video menarik ini Ternaklele bioflok sudah mengalami pasang surut. Pada awal diperkenalkan, teknologi bioflok ini sangat bombastis. Cara Membuat Pakan LELE Dari Singkong – Cara Yang Seharusnya Karena Salah Ganti Pakan Akibatnya LELE Drop Cara Membuat Probiotik Nitrobacter Dari Sampel Tanah Kandang. September 16, 2021. manajemen-ternak / Pupuk Budidaya lele di dalam kolam dengan sistem bioflok probiotik dapat menghasilkan hasil yang luar biasa. Bioflok probiotik adalah sistem budidaya lele yang menggunakan bakteri probiotik untuk menjaga kualitas air dan meningkatkan pertumbuhan ikan lele. Dengan sistem ini, Anda dapat meningkatkan produksi lele dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan sistem budidaya lele lainnya. Di bawah ini, kami telah menyusun cara budidaya lele dengan sistem bioflok probiotik. Langkah 1 Persiapan Kolam Persiapan kolam merupakan langkah awal dalam budidaya lele dengan bioflok probiotik. Anda harus memilih lokasi yang sesuai untuk kolam Anda. Pilihlah lokasi di mana sinar matahari dapat menyinari kolam Anda setidaknya selama satu jam setiap hari. Jika Anda memilih lokasi yang terlalu terang, sinar matahari dapat membuat kualitas air kolam menurun. Selain itu, pastikan kolam Anda berada jauh dari sumber polusi udara, seperti pabrik atau rumah tangga. Setelah menemukan lokasi yang tepat, alangkah baiknya jika Anda memeriksa kualitas air kolam sebelum memulai proses budidaya lele. Langkah 2 Pemilihan Ikan Lele Setelah persiapan kolam selesai, selanjutnya Anda harus memilih ikan lele yang akan digunakan dalam budidaya. Ikan lele yang digunakan haruslah ikan lele jenis baronang atau ikan lele jenis nila. Ikan lele baronang memiliki bobot yang cukup besar dan mudah tumbuh, sementara ikan lele nila lebih cepat tumbuh dan memiliki bobot yang lebih ringan. Selain itu, Anda juga harus memilih ikan lele yang sehat dan tidak terserang penyakit. Langkah 3 Introduksi Bakteri Probiotik Setelah Anda memilih ikan lele yang tepat, selanjutnya Anda perlu memasukkan bakteri probiotik ke dalam kolam. Bakteri probiotik membantu menjaga kualitas air dan meningkatkan pertumbuhan ikan lele. Anda dapat membeli bakteri probiotik dari toko aquascape atau mencari bakteri probiotik yang dapat Anda temukan di alam. Pastikan bahwa bakteri probiotik yang Anda gunakan tidak mengandung kimia berbahaya yang dapat merusak ikan lele. Langkah 4 Pemberian Pakan Setelah ikan lele Anda berhasil beradaptasi dengan lingkungan kolam, selanjutnya Anda dapat mulai memberikan pakan. Pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan lele. Anda dapat menggunakan pakan komersial atau buatan sendiri. Pakan komersial bias VideoCara Budidaya Lele dengan Bioflok Probiotik
LeleBioflok panduan lengkap cara budidaya ikan lele dengan sistem, sedang mencari kolam dalam membuat kolam bioflok, cara budidaya lele bioflok kelebihan dan potensi menggunakan sistem sirkulasi sistem penyedotan sistem probiotik dan yang akan, cara budidaya lele bioflok budidaya ikan lele merupakan salah satu
Terdapat 2 metode budidaya yang kerap digunakan petani untuk berternak lele. Yang pertama ialah metode konvensional atau beternak lele secara tradisional. Dan yang kedua adalah bioflok lele, dimana metode ini bisa diterapkan pada lahan kecil namun menawarkan hasil panen yang lebih banyak bila dibandingkan dengan cara konvensional. Apa Itu Bioflok? Secara garis besar, bioflok merupakan sebuah teknik dalam budidaya ikan lele untuk meningkatkan kualitas air budidaya. Dalam prakteknya, teknik bioflok menggunakan bantuan dari mikroorganisme seperti fitoplankton dan bakteri heterotrof. Teknologi bioflok akan memberikan kinerja yang optimal apabila perbandingan diantara unsur karbon dan nitrogen sesuai. Mikroorganisme yang digunakan pada proses ini membutuhkan nitrogen organis dari sisa makanan dan kotoran ikan, sedangkan sumber karbon menjadi komponen yang perlu ditambahkan. Adapun sumber karbon yang dapat digunakan dalam budidaya lele adalah tetes tebu atau molases. Molasses sendiri termasuk ke dalam jenis gula sederhana, sehingga lebih mudah dan cepat dimanfaatkan oleh bakteri yang berkembang biak. Dengan begitu, bakteri yang direncanakan akan digunakan untuk prosedur bioflok akan lebih cepat berkembang dibanding dengan fitoplankton atau bakteri-bakteri pengganggu lainnya. Baca Juga Trik Rahasia Cara Budidaya Lele Sangkuriang Cepat Panen Mengapa harus Bioflok? Sumber Setiap harinya, ikan lele yang ada di dalam kolam akan mengeluarkan kotoran. Kotoran ikan yang menumpuk akan membuat kondisi air semakin memburuk. Pada fase ini, mikroorganisme seperti fitoplankton akan muncul secara alami dan memanfaatkan feses dari lele tadi, yakni mengurai kandungan nitrogen organiknya. Lalu apakah fitoplankton saja cukup untuk mengurai nitrogen di dalam kolam? Nyatanya, jumlah feses yang sangat banyak dengan pertambahan yang cepat tidak bisa diimbangi oleh pertumbuhan dari fitoplankton. Sehingga, dalam upayanya menguraikan kotoran agar tidak mengganggu kehidupan ikan, fitoplankton membutuhkan bantuan dari bakteri lain. Dalam hal ini, bakteri nitrobacter dan nitrosomonas-lah yang sering digunakan. Bakteri nitrosomonas akan mengurai amoniak NH3 dan Amoniak terionisasi NH4+ menjadi nitrit. Kemudian, nitrobacter akan mengubah nitrit tadi menjadi nitrat NO3. Hasil akhir dari proses ini adalah nitrat, dimana kandungan ini tidak bisa dimakan oleh ikan. Dan jika kandungan nitrat cukup banyak, salinitas air akan menjadi tinggi. Meskipun tidak bisa dimakan oleh ikan, nitrat dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Malah, nitrogen dalam bentuk nitrat memiliki peran yang lebih baik untuk tanaman dibandingkan dengan nitrogen berbentuk amonium. Hal tersebut mengindikasikan bahwa penambahan nitrosomonas dan juga nitrobacter pada bioflok sangatlah cocok jika dikombinasikan dengan teknik penanaman akuaponik. Jenis bakteri yang digunakan pada teknologi bioflok berbeda dengan nitrobacter dan nitrosomonas. Biasanya, bakteri heterotrof-lah yang kerap dipakai dalam budidaya lele berteknologi bioflok. Adapun jenis bakterinya adalah bakteri bacillus. Bakteri bacillus tadi akan memanfaatkan amoniak dari feses ikan untuk berkembang biak dan membentuk flok. Seiring dengan bertambahnya waktu, ukuran flok akan semakin membesar dan mengendap pada bagian dasar kolam ikan. Karenanya, aerasi yang berperan sebagai agitator oksigen sangatlah bermanfaat untuk mengaduk flok tersebut. Bersama dengan mikroorganisme lainnya, bakteri-bakteri yang ada di dalam kolam akan berkumpul dan membentuk flok. Nah, flok inilah bentuk olahan feses yang dapat dimakan oleh ikan. Walau begitu, tidak ada jaminan pasti jika ikan lele akan selalu makan flok. Pada dasarnya, lele memang bisa memakan flok, tapi mereka cenderung mengkonsumsinya dalam jumlah yang sedikit. Baca Juga Cara Budidaya Lele Dumbo dari Awal Hingga Panen Berikut ini merupakan beberapa tahapan dalam ternak lele menggunakan metode bioflok yang bisa diikuti. 1. Persiapan Kolam Lele Bioflok Sumber Mempersiapkan kolam untuk budidaya ikan lele merupakan langkah awal yang perlu ditempuh oleh petani bioflok. Agar dapat menghemat biaya, kolam bisa dibuat dengan bahan terpal dan diperkuat oleh rangka besi atau bambu. Untuk ukurannya sendiri, disesuaikan dengan kapasitas lele yang akan dibudidayakan. Sebagai patokan, biasanya ukuran 1 m3 kolam lele mampu menampung ikan hingga 1000 ekor. Akan berbeda ceritanya jika petani memilih untuk menggunakan metode konvensional dalam budidayanya. Dengan ukuran yang sama, kolam ikan hanya bisa ditinggali oleh 100 ikan lele saja. Kemudian, berikan naungan atau atap pada kolam ikan. Ini bertujuan untuk menghindarkan pancaran sinar matahari langsung ataupun guyuran hujan. Perlu dipahami, pancaran sinar matahari langsung dan guyuran hujan bisa mempengaruhi mutu air kolam menjadi tidak layak. Tambahan peralatan yang harus diadakan untuk melengkapi fungsi kolam adalah mesin aerator atau alat yang digunakan untuk meniupkan oksigen ke dalam air kolam bioflok. 2. Persiapan Air Ternak Lele Setelah kolam bioflok siap digunakan, langkah selanjutnya dalam budidaya ikan lele bioflok adalah mempersiapkan air untuk tempat tinggal ikan. Di hari pertama pengisian air, usahakan untuk mengisi kolam dengan ketinggian air 80-100 cm. Lalu, di hari kedua, tambahkan probiotik dengan dosis 5 ml/m3. Probiotik sendiri bisa dibeli dengan bebas di toko-toko perikanan atau pertanian di Indonesia. Adapun jenis probiotik yang disarankan adalah POC dan BMW. Dilanjutkan pada hari ketiga, masukkan pakan untuk bakteri patogen probiotik berupa tetes tebu atau molase dengan dosis 250 ml/m3. Dihari yang sama pada malam harinya, tambahkan dolomite dengan dosis 150-200 gram/m3. Tunggu hingga kurang lebih 7-10 hari agar mikroorganisme di dalam kolam bisa hidup dan berkembang dengan baik. 3. Penebaran Benih Bibit lele yang digunakan hendaknya berasal dari indukan unggul yang sama. Indikator suatu benih sehat atau tidak bisa dilihat dari gerakannya yang aktif, organ tubuhnya yang seragam, warna dan ukurannya sama, serta memiliki bentuk proporsional sekitar 4-7 cm. Seusai menebar bibit lele ke dalam kolam, tambahkan probiotik dengan dosis 5 ml/m3 di keesokan harinya. 4. Perawatan Ikan Lele Prosedur perawatan ikan lele dapat diterapkan setiap 10 hari sekali. Yakni dengan memberikan nutrisi berupa probiotik sebesar 5 ml/m3, ragi tape 2 butir/m3, dan 1 sendok ragi tempe untuk setiap m3. Serta dolomit sebanyak 200-300 gr/m3 di malam harinya. Setelah ukuran ikan lele berhasil mencapai 12 cm, naikkan dosis obat untuk perawatan lele yang digunakan. Dengan rincian, 5ml/m3 probiotik, 2-3 sendok/m3 ragi tempe, 6-8 butir/m3 ragi tape, dan 200-300 gr/m3 dolomit. Sebagai tambahan catatan, peternak disarankan untuk melarutkan ragi tempe dan ragi tape dengan air sebelum memasukkannya ke dalam kolam ikan. Baca Juga Teknik Khusus Budidaya Lele di Ember yang Terbukti Berhasil 5. Pemberian Pakan Sumber Pemberian pakan ikan dapat diberikan setiap 2 kali dalam sehari, yakni di pagi dan sore hari, dengan dosis pakan 80% terhitung dari daya kenyang ikan lele. Lalu, setelah flok terbentuk dalam kolam lele, pemberian pakan bisa dikurangi 30% dari pakan biasanya. Itulah beberapa cara ternak ikan menggunakan teknik bioflok lele. Dengan hasil yang lebih banyak dan kualitas ikan yang lebih baik, maka keuntungan besar pun siap untuk segera diraih. Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
CaraTernak Lele Bioflok Step by Step Hingga Sukses Tips April 2nd, 2019 - Cara Ternak Lele Bioflok – Lele merupakan salah satu jenis ikan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Ikan ini seringkali dijadikan menu andalan warung makan seperti pecel lele lele bakar lele goreng dan masih banyak lagi olahan lainnya

Saat ini, produksi perikanan melalui budi daya semakin meningkat seiring dengan permintaan pasar terhadap produk-produk perikanan. Budi daya ikan lele termasuk salah satu yang ekonomis karena tidak membutuhkan biaya yang tinggi. Jika beberapa jenis ikan membutuhkan pakan khusus, maka ikan lele termasuk ikan yang “tidak rewel”. Hal ini karena ikan lele bisa memakan jenis pakan apapun, sehingga kita bisa memilih pakan yang terjangkau untuk memaksimalkan keuntungan. Selain itu, masa panen ikan lele umumnya cepat, yaitu sekitar 2-3 bulan, sehingga banyak orang yang melirik budi daya ikan lele. Budi Daya Perairan Budi daya perairan atau aquaculture merupakan usaha untuk meningkatkan produktivitas perairan melalui kegiatan budi daya, di antaranya adalah kegiatan pemeliharaan untuk memperbanyak reproduction, menumbuhkan growth, serta meningkatkan mutu biota akuatik sehingga diperoleh keuntungan. Teknologi budi daya yang diaplikasikan mencakup konstruksi wadah produksi, pemilihan lokasi budi daya, penentuan pola tanam, penggunaan benih unggul dan padat penebaran yang tepat, pemberian pakan yang sesuai dengan jumlah, mutu, waktu dan pengendalian hama dan penyakit, pengelolaan air, pemantauan, serta pemanenan dan penanganan pasca panen. Budi Daya Ikan Lele dengan Sistem Bioflok Menurut buku Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok, kendala budi daya perikanan di antaranya mengenai buangan limbah akuakultur, sehingga membutuhkan teknologi baru untuk mengeliminasi masalah ini. Teknologi bioflok adalah teknik untuk meningkatkan kualitas air dalam budi daya, melalui penyeimbangan karbon dan nitrogen dalam sistem budi daya yang mempunyai berbagai manfaat, yaitu Menawarkan solusi untuk menghindari dampak lingkungan dari pembuangan nutrisi tinggi Mengurangi penggunaan pakan buatan Meningkatkan pertumbuhan dan pemanfaatan pakan Ada beberapa tahapan dalam budi daya ikan lele sistem bioflok, antara lain Persiapan alat dan bahan Persiapan kolam Persiapan air Penebaran bibit Pemberian pakan, termasuk penambahan vitamin dan penggunaan anti bakteri, penggunaan anti jamur Manajemen kualitas air Manajemen kesehatan termasuk di dalamnya adalah pengendalian hama dan penyakit Manajemen panen Hal yang membedakan antara sistem bioflok dengan budi daya ikan lele yang lain adalah penggunaan bioflokulan F1 dan probiotik F2, yang berfungsi mengubah N anorganik beracun menjadi N-organik yang tidak beracun. Dengan begitu, kualitas air dapat dipertahankan dan biomassa bakteri berguna sebagai sumber protein bagi ikan. Adapun penambahan bioflokulan F1 dan probiotik F2 ini sebagai salah satu cara penerapan teknologi bioflok yang murah dan aplikatif dalam pengelolaan limbah budidaya. Cara penggunaannya adalah dengan mengaplikasikan bioflokulan F1 pada air kolam dan juga pada pakan. Untuk pengaplikasian ke dalam kolam adalah dengan melarutkan ½ tutup botol bioflokulan yang dicampur dengan air bersih sebelumnya, yang kemudian diaduk untuk menghasilkan larutan yang homogen. Larutan ini kemudian dimasukkan ke dalam kolam setiap hari pada pagi hari setelah pemberian pakan. Untuk mengganti air kolam dianjurkan seminggu sekali dengan cara menyurutkan air kolam hingga 50%. Setengah air kolam yang terbuang diganti dengan air bersih, sehingga ketinggian air kolam kembali seperti semula. Kemudian, masukkan kultur probiotik F2 sebanyak 1 tutup per kolam dan dilakukan cukup satu minggu sekali setelah penggantian air kolam. Cara membuat kultur probiotik F2 bisa kamu dapatkan informasinya di dalam buku Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok. Setelah itu, tambahkan larutan buffer sebanyak 1 tutup botol dan diencerkan ke dalam 1 liter air dan prinsip penyebarannya sama seperti menyebarkan Bioflokulan F1, yaitu menyebarkan secara merata ke seluruh permukaan kolam. Pemberian larutan buffer dilakukan satu minggu sekali setelah pemberian probiotik F2. Prinsip Sistem Resirkulasi Akuakultur Untuk menghemat penggunaan air yang digunakan untuk kolam, kamu bisa menerapkan prinsip sistem resirkulasi akuakultur. Prinsip dasar dari sistem resirkulasi akuakultur adalah bahwa air resirkulasi dibersihkan dan digunakan kembali, yang membawa potensi tinggi untuk menghemat air dan energi. Dalam sistem resirkulasi, air sistem selalu dibersihkan dan digunakan kembali. Sistem resirkulasi adalah sistem yang benar-benar tertutup. Produk limbah-limbah yang tidak larut, amonium, dan karbon dioksida dibuang atau diubah menjadi zat yang tidak berbahaya. Air bersih diperkaya dengan oksigen dan mengalir kembali ke kolam. Untuk informasi yang lebih detail tentang sistem bioflok ini, kamu bisa membeli buku Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok yang tersedia di dalam versi e-book di website dan baca melalui aplikasi Gramedia Digital. Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. Promo Diskon

BeliProbiotik Bioflok terlengkap & berkualitas harga murah Agustus 2022 terbaru di Tokopedia! ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Kurir Instan ∙ Bebas Ongkir ∙ Cicilan 0%. Probiotik udang ikan lele, Nila, Mas, Bioflok, Semiflok, Plankton. Rp325.000. Cashback. Kab. Bekasi Harvest Ariake Indonesia. 4.9 Terjual 750+ Ad. Budidaya Ikan Lele Bioflok.

88% found this document useful 8 votes20K views4 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?88% found this document useful 8 votes20K views4 pagesCara Sederhana Pembuatan Bioflok Dan Aplikasinya Untuk Budidaya IkanJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Caraini akan menghemat biaya sekaligus menambah konsumsi pakan lele. Lalu, bagaimana cara beternak lele dengan sistem Bioflok? Simak uraian berikut ini. Kolam. Ternak lele, dengan sistem Bioflok, pada umumnya Budidaya Lele Sistem Bioflok Sudah tau analisa usaha budidaya lele sistem bioflok? atau ingin tau harga kolam bioflok sekarang ini? Cara yang dilakukan untuk ternak dan budidaya lele oleh petani sangat beragam, salah satunya adalah sistem bioflok. Sitem bioflok ini dapat dilakukan semua kalangan, yang terpenting bisa membuat air bioflok ini mengalir secara continyu atau terus-menerus. Serta menguasai tekni perawatan pemeliharaannya dan bukan hanya asal tiru-tiru saja. Budidaya sistem bioflok merupakan cara ternak lele dengan menciptakan mikroorganisme sekaligus membuat limbah pemeliharaan menjadi bentuk gumpalan kecil sebagai pakan alami ikan lele. Bagi Anda yang kurang tau, berikut cara budidaya lele sistem bioflok. Panduan Lengkap Budidaya Lele Sistem Biflok Semua pekerjaan dapat berjalan lancar jika berdasarkan keahlian masing-masing individu. Seperti budidaya ikan lele, cara ternak lele sangat mudah dan juga harus memerlukan perlakukan secara khusus mulai dari kolam pemeliharaan, pakan, perawatan, dan cara pemanenan. Kali ini info ikan akan memberikan gambaran cara budidaya lele sistem bioflok dengan biaya sederhana yang tentunya harus dilakukan secara maksimal agar pemeliharaan lele dapat hasil memuaskan. Sistem bioflok pada dasarnya membuat dan memanfaatkan lahan kecil dan sempit menjadi lahan guna yaitu mendongkrak produktifitas budidaya lele dengan padat tebar bisa lebih banyak sekaligus dapat megurangi biaya dan mempersingkat masa panen. Kalau dilihat di Negara kita ini, budidaya lele sistem bioflok tergolong baru permulaan dibandingkan di Negara maju lainnya. Akan tetapi untuk sekarang kelihatannya sudah menyebar luas dengan adanya teknologi yang memadai. Berikut panduan lengkap memulai budidaya lele menggunakan kolam bioflok. Tahapan Budidaya Ikan Lele Sistem Biflok 1. Pembuatan Kolam Agar pengeluaran biaya pembuatan kolam budidaya lele sisitem biflok dapat terkendali, Anda dapat membuatnya dengan plastik terpal dengan pendamping dari rangka kayu atau besi sederhana saja. Biasanya sistem ini dimanfaatkan petani di lahan sempit. Akan tetapi jika Anda punya lahan yang luas untuk membuka usaha sendiri, bisa juga dilakukan , malah lebih bagus bisa menebar bibit lele yang cukup besar. 1 m3 minimalnya Anda sudah dapat menebar bibit lele sebanyak 1000 ekor. Ini salah satu kelebihannya. Jika pada kolam biasa mungkin hanya 100 ekor saja per 1 m3. Untuk menghindari panasnya sinar matahari dan rintikan hujan, baiknya atas kolam sistem bioflok ini dipasang atap berupa kerangka bambu atau penutup lainnya, yang berfungsi menghindari kualitas dan mutu air menjadi tidak layak untuk lele. Jangan lupa untuk menyediakan aerator untuk menghasilkan gelembung udara dalam air sekaligus membuat air berputar secara terus-menerus untuk menjaga kesehatan lele. Baca selengkapnya Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok 2. Budidaya Lele Sistem Bioflok - Persiapan Air Pembesaran Setelah tahap awal pembuatan kolam selesai, kita sediakan air yang pas dan cocok untuk pembesaran benih ikan lele. A. Setinggi 80-100 cm kita msukkan air dalam kolam sisitem bioflok. B. Memasukkan probiotik bakteri pathogen seperti POC BMW 5 ml/m3 atau lainnya yang setara dengan membeli di toko terdekat penjual obat khusus budidaya pertanian. C. Kemudian campurkan juga pakan bakteri prebiotik seperti tetes tebu Molase dengan dosis 250 ml/m3, dan tambahkan dolomit 150-200 pada malam hari yang dapat Anda ambil airnya saja. D. Kolam budidaya diisi air dan biarkan selama 7 hingga 10 hari dengan tujuan menumbuhkan mikroorganisme. 3. Penebaran dan Perawatan Benih Lele Tahapan selanjutnya budidaya lele sistem biflok adalah benih siap tebar. Pilih benih lele yang langsung berasal dari induk berkualitas unggul satu induk. Ciri-ciri benih lele yang berkualitas bagus Gerakannya aktif Warna dan ukuran seragam Lengkapnya organ tubuh dan tidak cacat. 4-7 merupakan pilihan yang proporsional. Kemudian pada esok harinya Anda dapat menambahkan probiotik sebanyak 5 ml/m3. Pemeliharaan lele tahap selanjutnya yaitu setiap 10 hari pertama Anda dapat menambahkan seperti berikut ini 5 ml/m3 probiotik 1 sendok makan/m3 regi tempe 2 bbutir/m3 ragi tape dan Tambahkan dolomit 200-300 gr/m3 pada malam hari ambil airnya saja. Ambil salah satu lele peliharaan Anda, jika sudah berukuran 12 cm, atau sudah 10 hari lagi masa tahap perawatan kedua, tambahkan lagi seperti berikut 5 ml/m3 probiotik 2-3 sendok makan/m3 Ragi tempe 6-8 butir/m3 Ragi tape 200-300 dolomit diberikan pada malam hari yang diambil air kolam saja. 4. Budidaya Lele Sistem Boflok - Pemberian Pakan Salah penunjang keberhasilan budidaya lele sistem biflok adalah menyediakan pakan yang berkualitas dan pemberian yang tepat waktu. Jangan lupa untuk selalu mengecek aerator kolam, jika mati lampu atau saluran air macet, Anda dapat menutupnya dengan plastik. Pemberian pakan yang teratur akan mempermudah pemanenan lele yang seragam dengan cara menydiakan jenis pakan yang sesuai dengan umur dan lebar mulut ikan lele. Pada umumnya pemberian pakan oleh petani memberikan saran cukup pada pagi hari dan sore hari 500-700 gram/hari selama 2,5-3 bulan lamanya. Dosis pemberian pakan hanya 80% saja sesuai kekuatan perut ikan. Untuk meminimalisir timbulnya penyakit, alangkah baiknya ikan dipuasakan setiap seminggu sekali satu hari full tidak diberi makan. Jika mau memberikan pakan, usahakan di fermentasi dulu dengan probiotik. Pada akhirnya akan terbentuk flok dan dengan 30% pemberian pakan dapat Anda kurangi. 5. Masa Panen Tahapan akhir budidaya lele sistem bioflok adalah pemanenan. Waktu untuk menunggu panen lele sistem bioflok ini pada umumnya hingga umur lele 2,5-3 bulanan. Biasanya 1 kg dapat berisi 7-8 ekor ikan lele normal. Alangkah baiknya sebelum melakukan pemanenan budidaya lele sistem biflok ini menunggu dulu perputaran harga yang bagus untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Berbagai sumber. Baca juga - Larva Lele Mati Setelah Menetas? Ini Dia Penyebab dan Solusinya - Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal yang Menguntungkan - Penyebab Ikan Lele Banyak yang Mati . 181 75 35 55 480 242 90 283

cara membuat probiotik lele bioflok